Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya dan rumah-Nya ialah kita, jika kita pada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. (IBRANI 3:6)Karena Kristus tinggal dalam diri orang-orang yang percaya, kita dapat tetap bersikap tegar penuh harap sampai pada akhirnya. Kita diselamatkan bukan karena kita telah bersikap teguh dan kuat dalam iman kita, tetapi keberanian dan pengharapan kita memang menunjukkan bahwa iman kita nyata. Tanpa kesetiaan yang tetap bertahan, kita akan dengan mudah diombang-ambingkan oleh berbagai angin pencobaan, ajaran-ajaran sesat, ataupun penganiayaan.
